Pemalang – 18 Juli 2018. Pesatnya perkembangan teknologi, semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan berbagai informasi. Akan tetapi, masih sedikit orang yang menyadari bahwa tidak sepenuhnya informasi yang mereka dapat merupakan informasi yang valid atau telah diakui kebenarannya. Masyarakat saat ini hanya menerima informasi secara mentah-mentah dan bahkan bagi beberapa orang dengan mudah membagikan informasi yang belum tentu valid tersebut kepada orang lain di media sosial.

          

Saat ini, generasi millennials lah yang menjadi pengguna gawai terbanyak khususnya di Indonesia, dan hampir semua remaja pasti memiliki setidaknya satu media sosial. Jika kita lihat saat ini, awal dari ‘viral’nya suatu fenomena kebanyakan berasal dari media sosial yang kebanyakan konsumennya juga dari kalangan remaja. Melihat fenomena tersebut, maka pada hari Rabu, 18 Juli 2018 salah satu mahasiswa Tim II KKN dari jurusan Ilmu Komunikasi Undip mengadakan Forum Group Disscussion bersama siswa kelas 11 dan 12 SMAN 1 Petarukan untuk menangkal berbagai berita bohong (hoax) dan berusaha untuk memverifikasi bahkan melaporkan berita tersebut. Dalam pelaksanaannya, ada sekitar 120 siswa yang mengikuti kegiatan dan selama berlangsungnya kegiatan, para siswa belajar mengenai dampak berita hoax yang tersebar, langkah langkah untuk mengetahui apakah berita tersebut tergolong berita hoax atau bukan, dari mengecek tanggal berita, mengecek penulis berita, dan membandingkannya dengan berita lain yang terkait. Selain itu, para siswa juga diberitahu mengenai aplikasi yang digunakan untuk memastikan suatu portal berita itu kredibel atau tidak dan belajar langkah-langkah dalam melaporkan berita baik di media sosial seperti instagram dan untuk portal berita itu sendiri. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, dilihat dari banyaknya pertanyaan yang diberikan oleh siswa.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan para peserta dapat semakin menyadari bahaya dari berita hoax, serta dapat semakin mengerti pentingnya memverifikasi suatu berita dan dapat melaporkan berita yang tidak senonoh supaya generasi ini menjadi generasi yang cerdas dan tidak hanya menerima informasi secara mentah-mentah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *